Mantan gelandang Timnas Indonesia, Zulfiandi, akhirnya buka suara mengenai dirinya yang ‘menghilang’ dari persepakbolaan Indonesia dengan tidak bergabung tim manapun di musim 2023/2024.
Zulfiandi pada musim lalu bermain untuk Madura United dengan total penampilan 21 pertandingan di Liga 1. Namun, pada musim ini, dirinya tidak bergabung klub manapun.
Ketika bursa transfer Liga 1 ditutup, ada yang menduga mungkin pemain 28 tahun itu akan berkarier di Liga 2. Namun, ketika kompetisi kasta kedua itu bergulir, Zulfiandi tetap tidak ada pergerakan.
Baru-baru ini, Zulfiandi memberikan penjelasan mengapa dirinya absen di kompetisi musim ini. Ia mengaku pensiun sementara karena beberapa alasan, salah satunya adalah mengenai ibu.
“Qodarullah untuk saat ini saya memutuskan untuk berhenti sementara dari karier sepak bola karena beberapa alasan di antaranya yaitu karena kondisi ibu saya yg sedang sakit,” tulis Zulfiandi via unggahan Instagram.
“Tentunya sebagai anak, saya ingin memberikan bakti terbaik untuk beliau, karena yang namanya usia, kita tidak tau sampai kapan. Bentuk bakti yg bisa saya lakukan saat ini adalah dengan merawat dan mendampingi beliau,” imbuhnya.
Selain itu, mantan pemain Bali United tersebut juga ingin menikmati waktunya bersama keluarga kecilnya dengan melakukan hal-hal sederhana seperti mengantar anak sekolah dan lain-lain.
“Alasan lainnya yaitu saat ini saya sedang menikmati momen bersama dengan anak-anak saya (antar jemput sekolah, menyaksikan tumbuh kembang mereka, dan bermain bersama mereka),” tulisnya lagi.
Zulfiandi pun menyadari alasannya mungkin tidak masuk akal bagi pihak-pihak tertentu. Namun, ia berharap semua orang bisa menghormati keputusannya untuk pensiun sementara.
Zulfiandi sudah menjadi andalan Timnas Indonesia sejak junior bersama Evan Dimas cs. Salah satu memori indahnya tentu saat menjuarai Piala AFF U-19 2013.
Ia terus menjadi andalan Timnas Indonesia hingga kelompok usia U-23 hingga senior. Di level senior ada 20 caps yang Zulfiandi catatkan, tetapi dirinya belum mendapatkan lagi kesempatan di era Shin Tae-yong.