Gelandang PSBS Biak, M Tahir, buka suara soal perkembangan Timnas Indonesia. Ia merasa prihatin karena skuat Garuda saat ini terlalu banyak diisi oleh pemain keturunan yang dinaturalisasi.
Menurutnya, percuma apabila Indonesia memiliki kompetisi apabila tim nasionalnya diisi oleh pemain-pemain yang tidak bermain di Liga Indonesia.
“Sekarang terlalu banyak naturalisasi. Bukan enggak sehat, cuma kasihan kita adakan kompetisi dalam negera gunanya untuk apa,” kata Tahir di Podcast Akmal Marhali.
Muhammad Tahir pun merasa kualitas pemain naturalisasi di Timnas Indonesia tidak jauh dengan pemain lokal. Yang menjadi pembeda hanyalah kompetisi, yakni dalam negeri dan luar negeri.
Ia pun menantang PSSI untuk menggelar laga uji coba antara pemain lokal vs naturalisasi. Ia optimis bisa memenangkan pertandingan.
“Kita cuma kalah apa. Mereka main di luar negeri, kita di dalam negeri. Kalah itu saja. Kalau kualitas, kita 11 12 sama mereka. Enggak kalah jauh,” ujar Tahir.
“Coba aja PSSI bikin, uji coba natara pemain lokal vs naturalisasi. Saya yakin menang karena demi dada. (Kebanggaan) lambang di dada,” imbuhnya.
Tahir pernah mendapat panggilan Timnas Indonesi di era Simon McMenemy untuk melawan Malaysia pada laga kelima Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019).
Namun, pemain yang membantu PSBS Biak juara Liga 2 2024 tersebut tidak jadi memperkuat timnas Indonesia karena paspornya belum selesai.
