Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, berharap publik tidak membeda-bedakan status pemain yang memperkuat negara, apalagi perihal pemain lokal atau naturaliasi.
Ia menegaskan bahwa pemain-pemain Timnas Indonesia yang dirinya turunkan dalam leg pertama dan leg kedua melawan Brunei Darussalam, serta laga-laga lainnya adalah berdasarkan pada taktik.
“Tolong jangan beda-bedakan antara pemain lokal dan pemain naturalisasi. Memang tim punya taktik sendiri jadi tolong hargai saja,” ujar Shin Tae-yong di Jakarta, Rabu (18/10/2023), dikutip dari IDN Times.
Timnas Indonesia memang mengalami peningkatan performa semenjak diperkuat pemain keturunan yang memiliki darah Indonesia, seperti Sandy Walsh, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Rafael Struick, hingga Ivar Jenner.
Kemudian ada juga Marc Klok yang mendapatkan status WNI setelah lima tahun berturut-turut tinggal di Indonesia.
Kehadiran mereka juga tidak menggerus sinar pemain lokal. Terbukti, dalam dua laga melawan Brunei, Dimas Drajad dan Ramadhan Sananta, mampu mengemas tiga gol. Kemudian, Hokky Caraka juga berhasil melesakkan dua gol.
Sehingga sangat terlihat bahwa pemain keturunan, naturalisasi, atau lokal mampu menciptakan kombinasi yang bagus di Timnas Indonesia. Yang terpenting, mereka semua bekerja keras atas kepentingan dan mertabat bangsa.
Timnas Indonesia selanjutnya akan berlaga pada ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuat Garuda berada di Grup F bersama Irak, Vietnam, dan Filipina.